Berangkat dari permasalahan tersebut, jurusan Tadris Bahasa Inggris IAIN Pekalongan mengadakan Workshop Extensive Reading (ER) yang diikuti secara luring oleh 30 peserta selama dua hari, Selasa dan Rabu, 8-9 Juni 2021 di Hotel Horison, Pekalongan. Peserta workshop ini terdiri dari dosen Bahasa Inggris dan non-Bahasa Inggris serta guru Bahasa Inggris di SMA, MA, SMK dan SMP di Pekalongan. Tujuan diadakannya workshop ini adalah untuk mengevaluasi dan mengkaji potensi extensive reading dalam pembelajaran di Jurusan Tadris Bahasa Inggris; Meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya dalam hal receptive skill di jurusan Tadris Bahasa Inggris IAIN Pekalongan; serta Mengembangkan metode pembelajaran yang dinamis, kompetitif, dan dapat mewujudkan capaian lulusan yang unggul.
Workshop ER ini menghadirkan satu narasumber di hari pertama dan tiga narasumber di hari kedua. Narasumber hari pertama yaitu Dr. Katharina Rustipa, M.Pd dari Universitas Stikubank, Semarang. Di hari pertama ini, peserta disuguhkan dengan konsep dan pentingnya extensive reading bagi siswa, mahasiswa, serta semua kalangan. Selain itu, ada pula beberapa metode yang bisa dilakukan dalam pengajaran ER, baik oleh dosen maupun guru. Sedangkan narasumber hari kedua adalah dari Muhammadiyah Extensive Reading Hub (MERH) yakni Lanoke Intan Paradita, S.S., M.Hum., Mariska Intan Sari, S.S., M.A., dan Puthut Ardianto, S.Pd., M.Pd. MERH sendiri merupakan komunitas para praktisi dan pegiat ER di lingkungan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Di hari kedua ini, peserta diajak untuk mengakses beberapa situs atau aplikasi yang bisa digunakan dalam pengajaran ER dan mereka diminta untuk mempraktikkan penggunaan aplikasi tersebut.
Harapannya, workshop ER ini mampu memberikan pengetahuan, pengalaman dan manfaat lain yang mampu mendorong mereka untuk selalu menjadi role model bagi para peserta didiknya dalam mempraktikkan extensive reading. Selain itu, peserta juga diharapkan mampu menemukan topik penelitian yang bias mereka lakukan sebagai salah satu unsur tridharma pendidikan.