Penggalangan dana tersebut dilaksanakan melalui media sosial Facebook, WhatsApp, dan Instagram. Di bawah kordinasi Ketua Jurusan TBIG, Dewi Puspitasari, para mahasiswa bergerak di dunia maya menyasar para dosen dan mahasiswa. Dana yang terkumpul selanjutnya digunakan belanja bahan kain untuk pembuatan pembuatan APD dan masker, dengan melibatkan para penjahit di lingkungan kota Pekalongan.
Berkat dukungan seluruh pihak, sejumlah APD telah diproduksi dan didistribusikan ke beberapa rumah sakit yang menjadi rujukan pasien Covid-19, di antaranya RSUD Kraton Pekalongan dan RSUD Kajen. Sedangkan masker kain hasil produksi penjahit dibagikan kepada masyarakat, salah satunya dibagikan kepada para pengguna jalan di perempatan Medono Pekalongan.
“Kegiatan ini di samping sebagai bentuk kepedulian kami, juga merupakan upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Pengadaan APD bertujuan untuk membantu para tenaga medis yang sedang berjuang di garda terdepan dalam merawat pasien Covid-19. Sedangkan pembagian masker merupakan upaya edukasi kepada masyarakat akan pentingnya mematuhi himbauan pemerintah untuk menggunakan masker saat bepergian keluar rumah,” tutur Dewi Puspitasari.
Selain itu, secara tidak langsung kegiatan ini juga bertujuan membantu warga industri penjahit di lingkungan Pekalongan yang secara ekonomi terdampak pandemi Covid-19 karena pandemi ini telah berdampak secara masif terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik secara kesehatan maupun ekonomi.
Mari kita bersama-sama berusaha menghentikan Covid-19. Budayakan perilaku hidup bersih dan sehat. Jika tidak ada kepentingan mendesak, tetap tinggal di rumah. Jika terpaksa harus keluar, gunakan masker, dan hindari kerumunan. Semoga pandemi ini segera berakhir dan kondisi kembali normal. (B)