Kedua perwakilan disambut oleh Timbalan Dekan (jaringan & Penjanaan) Fakulti Pendidikan, UKM Dr. Mohammad Yusoff Mohd Nor dan Dr Harwati Hashim, Kepala Program Centre of Innovation in Teaching & Learning. Dalam kesempatan tersebut Mohd Nor membuka lebar jalinan kerjasama antara dua kampus dan mengapresiasi follow up MoU dengan pengiriman dua Dosen Tadris Bahasa Inggris IAIN Pekalongan. Mohd Nor menjelaskan bahwa UKM merupakan Kampus Pendidikan berbasis Melayu pertama yang banyak dibantu oleh Indonesia. Sementara Harwati memaparkan bahwa berdasarkan data terbaru, UKM merupakan universitas Pendidikan Terbaik di Malaysia, berada dalam urutan 51-100 besar di dunia, dalam kluster yang sama di ranking Universitas Bristol dan Universitas kenamaan lain. Prestasi ini merupakan imbas dari filosofi tagline “F PEND” Fakultas Pendidikan UKM yaitu berFikiran kritis; Pencetus perubahan; pEnyelesaian masalah; beriNovasi; berfikiran global Dan beraspirasi kebangsaan. Dalam relevansinya dengan 4.0 era, Fakultas Pendidikan UKM melandaskan aktifitas pada jargon FPEND FUTURISTIC: Futuristic, Progressive; Efficient; Nurture Values; dan Dynamic. Selaras dengan kedua filosofi tersebut, pihak UKM dalam kesempatan tersebut memberikan kesempatan peningkatan akademik bagi mahasiswa Semester 4 TBIG IAIN Pekalongan untuk melakukan program belajar di English Department UKM pada tahun 2020 dan seterusnya mengingat terdapat beberapa kampus yang telah melakukan kegiatan yang sama, diantaranya Universitas Pendidikan Bandung (UPI) dan Universitas Negeri Padang.
Terkait dengan tawaran ini, Dewi Puspitasari, Ketua Jurusan TBIG IAIN Pekalongan sangat optimis, dengan catatan apabila Kampus mendukung penuh, kegiatan ini akan menjadi oase segar bagi mahasiswa dalam mendapatkan nutrisi ilmu dan pengalaman, dan berharap akan ada antusiasme senada dari pihak mahasiswa. Lebih lanjut, Dewi menuturkan bahwa Fakultas Pendidikan UKM dipilih karena Kampus ini telah mengukir prestasi, menggabungkan teori dan praktik yang sesuai dengan apa yang telah diusung TBIG: to Learn English for Humanity. Inilah dasar dari agenda kerjasama yang akan digulirkan di tahun 2020, terkait dengan kolaborasi riset berdasar pada output pembelajaran kelas, dan kesamaan platform yang diusung oleh kedua Department, yaitu Belajar Bahasa Inggris berdasarkan Authentic Learning, dan belajar untuk berbagi kembali dengan Komunitas Belajar. Diskusi yang berlangsung selama beberapa jam ini mengerucut pada kesamaan fokus: pengembangan keilmuan dan riset, dan bahwa program dan pengajaran haruslah relevan dengan kebutuhan di masa depan. (D)